Hay
ini postingan kelima,tetep enjoy ya bacanya! J
B
|
erikut ini beberapa kondisi tentang sumber
daya khususnya dalam bidang informatika di Indonesia.
1. Banyak, tetapi sulit
Sumber daya dalam
bidang teknologi informasi, yang seharusnya dan umumnya berasal dari jurusan Informatika
ini fenomenanya memang menarik. Lulusan yang dihasilkan dalam setahun bisa
mencapai ribuan. Lulusannya juga tidak sedikit yang menganggur. Sementara di
sisi lain, para pencari kerja mengeluhkan susahnya mencari orang orang yang
berhubungan dengan informatika. Aneh!
Namun, kalau
ditelaah lebih jauh, ternyata kuncinya yang dicari adalah yang memahami dan
bisa mengimplementasikan, bukan yang memiliki gelar saja. Sehingga, tidaklah
menjadi aneh karena tidak semua yang menjadi sarjana informatika berkualitas.
Beberapa perusahaan, baik dari Eropa dan Amerika, tidak jarang mengontak
mengenai sumber daya manusia ini. Termasuk mengerjakan pembangunan sistem
informasi. Mereka begitu senang dengan orang Indonesia. Kenapa tidak, standar
gaji orang Indonesia secara umum dibandingkan dengan standar gaji mereka
rendah, lumayan rendah.
Mari kita coba
bandingkan ketika kami dilibatkan dalam pengerjaan salah satu sistem informasi
untuk sebuah perusahaan pembuat mobil mewah di Jerman (awal tahun 2000-an).
Kenapa mereka mau mengerjakaannya di Indonesia? Sebagai salah satu pembanding,
hitunglah biaya gaji. Kita ambil mata uang dolar aja , ya. Di sana, gaji orang
IT berkisar $3500-$5000. Di negara kita? Mm.... sekitar 2 juta – 7 juta atau
sekitar $222-$777 (kurs dipakai $1=9000,00). Bisa dibayangkan gaji 1 orang
mereka yang bekerja disana bisa untuk membayar sekitar 7-8 orang kita.
Komunikasi antarnegara? Tidak mahal, cukup pakai Internet saja...!
2.
Orang Komputer
Kejadian yang salah dan sering terjadi adalah pengertian dari
istilah “orang komputer” atau “informatika”
Yang
dipakai masyarakat. Istilah ini digunakan
untuk menunjukkan bahwa sesorang yang dimaksud paham tentang komputer. Paham tentang komputer ini diartikan lebih jauh lagi, bahwa orang yang dimaksud adalah ahli komputer, ahli dalam berbagai hal dalam bidang komputer. Ini salah satu kendala lain daripda informatikawan ketika berada di lapangan.
untuk menunjukkan bahwa sesorang yang dimaksud paham tentang komputer. Paham tentang komputer ini diartikan lebih jauh lagi, bahwa orang yang dimaksud adalah ahli komputer, ahli dalam berbagai hal dalam bidang komputer. Ini salah satu kendala lain daripda informatikawan ketika berada di lapangan.
Mari
kita coba memahami hal ini, apakah “ahli komputer” yang dimaksud orang tersebut
memang mengerti tentang berbagai hal dalam bidang komputer? Oh, no..no...!
Belum tentu ada orang seperti ini, kalau boleh mengatakan selain “sangat
jarang”. Ilmu tentang komputer atau teknologi informasi itu luas sekali,
memiliki bagian-bagian tersendiri, dan masing-masing itupun memiliki turunan
lagi yang lebih spesifik.
Ada
istilah menarik, “tau banyak berarti tau sedikit-sedikit, tau sedikit bisa
berarti banyak”. Ini adalah statment yang
tepat untuk ini. Jika anda mengenal orang yang mengatakan dia tahu segala hal
seperti computer network, desain
grafis, artificial intelligence, dsb,
berarti bisa diasumsikan yang dia tahu adalah kulit-kulit nya saja. Apakah dia
paham bagaimana mendesain dengan Corel Draw atau software desain lain? Apakah dia paham cara untuk melakukan manajement
database pada server? Pahamkah dia bagaimana merancang program dengan menggunakan
algoritma? Itu baru sebagian dari dasar masing-masing, belum lebih terlalu
dalam.
3. Diakui oleh Dunia
Internasional
Sumber daya manusia kita yang
mendalami bidang teknologi informasi termasuk yang diperhitungkan dalam dunia
internasional. Kenapa tidak? Salah satu buktinya, pada salah satu gelombang
yang diadakan oleh Google di India pada awal tahun 2005, di mana Indonesia
mampu menguasai dua peringkat tertinggi yang dilombakan dalam bidang pemegraman
tersebut, sedangkan Amerika menduduki peringkat ke-17. Serta masih banyak lagi
kemampuan para Informatikawan yang tidak bisa dianggap enteng dalam kemampuan
daya saing mereka.
Selain itu, bagi mereka yang
merasa memiliki kemampuan untuk bersaing, tidak jarang juga yang bekerja keluar
negeri. Karena, kemampuan mereka diakui dengan sertifikasi berkelas
internasional yang dikantonginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar